Rabu, 03 Mei 2023

cara menentukan tanggal kadaluwarsa

 

Cara menentukan tanggal kadaluarsa atau Expired Date:

 

1.      - Menggunaan Metode Pendugaan Umur Penyimpanan Arrhenius

Metode yang banyak digunakan untuk menentukan tanggal kadaluarsa adalah metode ASLT model Arrhenius. Biasanya untuk menentukan pendugaan umur simpan prodek makanan atau minuman yang mudah rusak karena reaksi kimia, seperti oksidasi lemak, denaturasi protein, di Kecepatan reaksi kimia akan terjadi akibat suhu yang lebih tinggi dan berakibat mutu/kualitas produk menurun. Untuk produk makanan atau minuman yang bisa menggunakan metode ini diantaranya adalah makanan kaleng storil komersial produk chip/snack jus buah. mie instan susu UHT daging, makanan yang mengandung lemak dan protein yang tinggi Kerusakan makanan atau minuman pada antara lain Degradael enzimatic (misal sayuran dan buah segar serta beberapa makanan beku Reaksi kecoklatan non-enzlatis (misal pada biji-bijian kering dan produk susu Kering) Reaksi kuidas lemak mesa peringkatan kelengkan pada snack, makanan kering dan pangan beku Ketengikan (misalnya pada minyak salad dan sayuran kering) Tumbuhnya mikroorganisme (misal pada ikan dan daging, serta kematian mikoorganisme akibat perlakuan panas) Mikroba akan memproduksi off flavor Kerusakan vitamin dalam makanan kaleng dan makanan kering Kehilangan mutu protein (makanan kering) Untuk menentukan perhitungannya yaitu menggunakan rumus berikut

Rumus (laboratory) Model Arrhenius dilakukan dengan menyimpan produk makanan atau minuman dengan kemasan akhir pada minimal tiga suhu penyimpanan ekstrim, Percobaan dengan metode Anhenius bertujuan untuk menentukan konstanta laju reaksi (k) pada beberapa suhu penyimpanan ekstrim kemudian dilakukan ekstrapolasi untuk menghitung konstanta laju reaksi k) pada suhu penyimpanan yang diinginkan dengan menggunakan persamaan Arrhenius (persamaan 31 Nah berdasarkan persamaan tersebut dapat ditentukan konstanta penurunan mutu pada suhu penyimpanan juliya sigunakan perhitungan umur simpan sesual dengan préo reaksinya persadang)

2.      - Metode pendugaan umur simpan model Kadar Air Kritis

Makanan atau minuman dapat rusak karena terdapat penyerapan air oleh produk selama penyimpanan. Produk makanan yang mengalami kerusakan karena hal tersebut, antara lain produk kering snack, biskuit, krupuk, permen, dll. Dengan penurunan rasa keras atau renyah dan juga adanya pningkatan rasa lengket atau produk menggumpal itu menandakan kerusakan produk. Tekanan uap air murni pada suhu udara tertentu akan memengaruhi laju penyerapan air oleh produk makanan atau minuman Selama disimpan, permeabilitas uap air dan luasan kemasan yang digunakan, kadar air awat produk. berat kering awal produk, kadar air kritis, kadar air kesetimbangan pada RH penyimpanan, juga dengan slope kurva isoterm sorpsi air, faktor-faktor tersebut diformulasikan oleh Labuza dan Schmidl menjadi model matematika (persamaan 4) dan digunakan sebagai model untuk menduga umur simpan. Model matematika ini dapat diterapkan khususnya untuk produk pangan kering yang memiliki kurva Isoterm sorpsi air (ISA) berbentuk sigmoid. Model untuk menduga umur simpan produk pangan yang mudah rusak karana penyerapan air adalah dengan pendekatan metode kadar air kritis Data percobaan yang diperoleh dapat mensimulasi umur simpan produk dengan permeabilitas kemasan dan kelembaban relatif ruang nyimpanan yang berbeda

3.      - Pengemasan makanan secara vakum

Prinsip pengeluaran udara dari kemasan hingga tak ada udara dalam kemasan yang dapat menyebabkan produk yang dikemas menjadi rusak menjadi dasar pengemasan makanan secara vakum Cara kerjanya, pada kemasan yang telah berisi makanan atau minuman, dikosongkan udaranya, ditutup dan direkatkan. Dengan ketiadaan udara dalam kemasan, maka kerusakan akibat oksidasi dapat dihilangkan sehingga kesegaran produk yang dikemas akan lebih bertahan 3-5 kali lebih lama daripada produk yang dikemas dengan pengemasan nonvakum Pengemasan bertekanan digunakan untuk mengemas bahan pangan dengan prinsip memberi tekanan pada kemasan hingga kemasan tersebut menggembung Penambahan gas nitrogen yang berguna untuk melindungi bahan agar tidak rusak ketika diberi tekanan dilakukan sebelum pengemasan Cara pengemasannya yaitu dengan meletakkan pengemas yang berisi bahan secara horizontal pada alas pengemas bertekanan, posisi saluran gas berada diantara plastik, kemudian alat ditutup Secara otomatis alat tersebut akan menambahkan gas.

Heat sealing merupakan proses penutupan kemasan berbahan plastik menggunakan panas dengan menggabungkan dua jenis plastik berbahan sama. Beberapa alat pengemas yang menggunakan metode heat sealing yaitu hand sealer, vertical sealer, dan cup sealer Hand sealer merupakan mesin pengemas untuk bahan plastik secara manual yang berdasar pada penggunaan panas untuk menggabungkan dua lapis plastik Hand sealer digunakan secara manual dengan cara meletakkan bagian yang akan digabungkan kemudian menekannya dengan head dari mesin tersebut. Panas yang terdistribusi pada bagian alas dan head mesin yang mengakibatkan plastik tersebut lengket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar